Alhamdu lillaahi Robbil’aalamiin, segala puji hanya bagi Allah Azza Wajalla, tempat bergantung segala urusan, Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa atas segala sesuatu, Pencipta dan Penguasa alam semesta ini. Sholawat serta salam senantiasa Allah limpahkan kepada kekasihNya, suri teladan kita, manusia paripurna Nabi Muhammad Rasulullah saw. Kualitas jasa jauh lebih sukar didefinisikan, dijabarkan, dan diukur bila dibandingkan dengan kualitas barang. Kualitas jasa bersifat intangible dan lebih merupakan proses yang dialami pelanggan secara subjektif, dimana aktivitas produksi dan konsumsi berlangsung, terjadi interaksi yang meliputi serangkaian moment of truth antara pelanggan dan penyedia jasa. Kualitas jasa dalam pandangan konvensional telah banyak diungkap oleh berbagai pakar pemasaran. Dengan dimensi yang dikembangkan oleh Parasuraman et.al. (1988) yang telah dijadikan pedoman bagi perusahaan-perusahaan ternyata terdapat pula perdebatan, kritik tentang dimensi tersebut.

Namun, kiranya ada yang terlupakan dalam pengembangan model-model kualitas pelayanan tersebut, yaitu tidak diperhatikannya agama dan keimanan dalam dimensi kualitas pelayanan. Othman and Owen (2001) mengembangkan iv dimensi kualitas pelayanan Islami dengan menambah satu variabel dari dimensi yang dikembangkan oleh Parasuraman (1988) yaitu compliance with Islamic law. Kajian kepuasan dan komitmen dalam perspektif konvensional direkonstruksi dengan nilai nilai Islami menjadi qanaah dan istiqamah. Buku ini mengupas tentang khidmah, qanaah dan istiqamah dari sudut pandang konvensional dan Islam. Semoga buku ini bermanfaat dan memberi kita petunjuk dan kekuatan agar setiap langkah atau hal yang kita lakukan semata-mata hanya untuk mengharap rida Allah SWT.