MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN KUALITAS SANITASI LINGKUNGAN (STUDI KASUS: KAWASAN PEMUKIMAN BANDENGAN KABUPATEN KENDAL)

view full text

Gambaran umum yang pertama kali dapat dilihat di kawasan permukiman nelayan Bandengan Kabupaten Kendal adalah fakta-fakta yang bersifat fisik berupa kualitas permukiman. Kampung-kampung nelayan akan mudah diidentifikasi dari kondisi rumah hunian mereka yaitu kondisi rumah yang sangat sederhana. Selain kondisi rumah yang sangat sederhana, pemandangan lain yang kita jumpai adalah kondisi lingkungan yang kumuh dan terpolusi oleh limbah cair domestik, persampahan dan aktivitas MCK disepanjang Sungai Kendal. Untuk itu penelitian ini pada awal (tahun pertama), mencoba untuk mengetahui karakteristik sanitasi lingkungan dan karakteristik masyarakat di kawasan permukiman nelayan Bandengan serta bentuk peran serta masyarakat dan modal sosial di permukiman nelayan beserta faktor-faktor penghambat dalam peningkatan kualitas sanitasi lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Participatory Rural Apraisal (PRA), dimana dalam metode ini akan banyak melibatkan masyarakat yang dimulai dari assesment terhadap kondisi kualitas sanitasi lingkungan, kemudian bekerja bersama masyarakat dalam menentukan model yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sanitasi lingkungan di permukiman nelayan (RW IV) Kelurahan Bandengan dilihat dari pemenuhan terhadap sarana sanitasi dasar tergolong masih buruk. Hal ini dapat terlihat dari : 1). kondisi rumah yang belum termasuk kriteria rumah sehat (tidak adanya jamban dalam rumah, belum adanya sarana pembuangan air limbah yang memadai, fasilitas dapur yang masih bergabung dengan kamar mandi / ruang keluarga dan ruang tamu, kandang ternak bersatu dengan rumah, dll). 2). Keberadaan saluran drainase sekaligus sebagai sarana pembuangan air limbah yang ada belum dimanfaatkan dan berfungsi secara optimal karena penuh sampah dan tertutup tanah atau rumput. Selain itu masih banyak air limbah yang menggenang di pekarangan rumah. 3). Pengelolaan sampah mulai dari sumber sampah (rumah tangga) yang dilakukan oleh masyarakat belum berjalan optimal, karena kebiasaan dalam membuang sampah masih dilakukan di sembarang tempat, di selokan, di pekarangan rumah dan di sungai. Berdasarkan temuan tersebut, maka upaya peningkatan kualitas permukiman nelayan Bandengan dilakukan melalui kegiatan pengelolaan lingkungan dengan perbaikan saluran drainase, penyediaan jamban dan pengelolaan sampah. Penentuan prioritas kegiatan diambil dengan dasar kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Bidang Penelitian :
Tujuan Sosial Ekonomi :
Sumber Dana :
Institusi Sumber Dana : Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, sesuai dengan
Peneliti : Hermin Poedjiastoeti,, Mila Karmilah,, Jamilla Kautsary,,
Diunggah tanggal : Selasa, 2013-07-23