FAKTOR-FAKTOR YANG MEMOTIVASI DALAM MENCIPTAKAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU SLTA DI KOTA SEMARANG

view full text

Dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2, UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Guru, pasal 2 ayat 1, dan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Pasal 28 ayat 1 merupakan landasan yuridis bahwa guru adalah sebagai tenaga profesional. Pemerintah memperlihatkan keseriusan dan komitmen yang tinggi dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan penghargaan kepada guru yang muara akhirnya pada peningkatan kualitas pendidikan nasional. Sementara menurut Kepmendiknas No. 045/U/2002, kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai pekerjaan tertentu. Kompetensi profesional bagi guru dituntut memiliki kompetensi keilmuan yang terkait dengan bidang studi, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar. Dalam ayat (2) disebutkan bahwa guru harus menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi. Dalam mewujudkan profesionalisme guru dan meningkatkan kompetensi guru, maka perlu adanya perencanaan yang sistematis khususnya dalam bidang karya ilmiah. Penelitian ini bermaksud mengetahui faktor-faktor yang memotivasi guru-guru untuk menciptakan karya ilmiah. Populasi dalam penelitian adalah seluruh guru-guru SLTA di Kota Semarang, sementara sampel yang diambil sebanyak 49 responden yang mewakili SLTA Negeri dan SLTA Swasta. Motivasi guru diukur dengan menggunakan 15 indikator dan kinerja guru diukur dengan jumlah penelitian, artikel yang dipublikasi, seminar ilmiah, pembicara seminar/workshop/pelatihan, dan short course. Data diperoleh melalui instrumen penelitian berupa kuesioner dan interview. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat variabel yang memotivasi guru, antara lain; dorongan pribadi, meningkatkan penghasilan, kenaikan pangkat, dan pengembangan ide. Semua variabel memiliki pengaruh positif dan signifikan kecuali variabel meningkatkan penghasilan pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja guru. Hasil lain menunjukkan bahwa gender dan usia sebagai variabel moderating ternyata memoderasi hubungan antara motivasi dorongan individu dan motivasi pengembangan diri terhadap kinerja guru. Rekomendasi yang mendasar adalah perlunya perencanaan yang komprehensif kaitannya dengan menciptakan budaya penciptaan karya ilmiah bagi guru-guru di Kota Semarang, mulai dari perlunya pelatihan bidang karya ilmiah, penyediaan fasilitas-fasilitas yang mendukung, terbentuknya

Bidang Penelitian : Social Sciences
Tujuan Sosial Ekonomi : Education and training
Sumber Dana : Non-Ditlitabmas (Dalam Negeri)
Institusi Sumber Dana : Pemerintah
Peneliti : Abdul Hakim,, Heru Sulistyo,, Budhi Cahyono,,
Diunggah tanggal : Senin, 2015-11-09