MODEL OPTIMALISASI PEMBIAYAAN KHARDUL HASAN MELALUI PEMBERDAYAAN BAZDA PROPINSI JAWA TENGAH DALAM MENGURANGI PENGANGGURAN

view full text

RINGKASAN

Pertumbuhan pedagang kaki lima meningkat dengan pesatdari tahun ke tahun sehingga menimbulkan berbagai polemik sosial. Di satu sisi PKL sebagai kekuatan ekonomi mampu menggerakkan perekonomian rakyat, menyediakan lapangan kerja di sektor informal dalam mengurangi tijngkat pengangguran dan kemiskinan, sementara di sisi lainkeberadaan PKL seringkali mengganggu ketertiban lingkungan, kebersihan dan keindahan yang tidak terjaga. Menurut data Asosiasi Pedagang Pasar Se Indonesia (APPSI), jumlah PKL di Indonesia saat ini mencapai 22 juta orang. PKL mampu menyumbang lapangan pekerjaan sangat signifikan, terutama tenaga kerja yang tidak terdidik dimana jumlahnya di Indonesia masih luar biasa besar. Oleh karena PKL harus diberdayakan dan dijaga eksistensinya melalui perhatian pemerintah baik terhadap penataan PKL, maupun manajemen dan permodalan usaha yang selama ini tidak mendapatkan akses dari lembaga keuangan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Semarang sekitar 12.000 orang. Adapun jumlah sampel yang layak dianalisis sebanyak 95 responden. Data yang dikumpulkan melalui data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada pedagang kaki lima dan pedagang yang pernah memperoleh pinjaman qardhulhasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan qardhul hasan bagi pedagang kaki lima membantu meningkatkan omzet penjualan dan tingkat kesejahteraan mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwaberbagai lembaga pengumpul ZIS telah memberikan bantuan permodalan usaha bagi PKL baik BAZDA, LAZNAS maupun bank syariah meskipun belum didukung dengan peraturan yuridis yang mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemacetan PKL dalam mengangsur pinjaman cukup kecil. Disamping juga, bantuan permodalan yang diterima ternyata mampu meningkatkan omzet, keuntungan dan kesejahteraan keluarga PKL.

Untuk mengoptimalkan penyaluran bantuan usaha bagi para PKL, maka diperlukan model skema permodalan yang tepat bagi PKL, maka diperlukan model skema permodalan yang tepat bagi PKL. Ada tiga sumber utama permodalan bagi PKL yaitu perubahan kebijakan penyaluran bantuan PKBL BUMN, dimana sebagian disalurkan untuk sektor informal (PKL), penyatuan program Gerdu Kempling Pemkot Semarang dengan penyaluran bantuan usaha bagi PKL dengan memanfaatkan dana-dana CSR perusahaan di Semarang. Sumber modal yang terakhir adal

Bidang Penelitian : Social Sciences
Tujuan Sosial Ekonomi : Economic Framework
Sumber Dana : Ditlitabmas
Institusi Sumber Dana :
Peneliti : Sri Dewi Wahyundaru,, Sri Hindah Pudjihastuti,,
Diunggah tanggal : Jumat, 2016-01-29