Internat dan World Wide Web (WWW) telah memberikan sejumlah kemudahan bagi para pelaku bisnis termasuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk terkoneksi dengan mitra bisnis tanpa adanya kendala waktu dan lokasi geografis. Hal ini mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kemudahan bisnis UKM. Konsep pemanfaatan web yang seharusnya tidak sekedar sebagai display produk berikut informasinya telah mendorong sebuah konsep penciptaan komunitas kolaboratif yang disebut sebagai Digital Collaboration Networks (DCN). Konsep ini telah dikembangkan semenjak beberapa tahun yang lalu (2008-2013) oleh peneliti pengusul dan telah diimplementasikan pada komunitas batik di Jawa Tengah. Begitu banyaknya komunitas-komunitas sejenis meskipun dengan tingkat kolaborasi yang terbatas, mendorong adanya kebutuhan penelitian untuk menyusun sebuah framework menjaga keberlangsungan (sustainability) DCN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah model yang berisi kerangka kerja untuk mengukur sustainabilitas DCN.

Berdasarkan pada penelitian sebelumnya oleh peneliti pengusul dan kajian literature terkini tentang sustainabilitas komunitas digital baik untuk aktivitas bisnis maupun social dapat disimpulkan bahwa sustainabilitas sebuah komunitas digital tergantung pada hubungan antar anggota yang dapat dipercaya (trustable relationship), transparasi prosedur dan manajemen organisasi yang tercermin dalam keadilan organisasional (organizational fairness) dan kemampuan komunitas untuk mensejahterakan anggota komunitasnya (economics walfare). Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkan sebuah model sustainabilitas DCN yang berdasar pada TFE model Kata kunci :