PENYEBARAN PERMUKIMAN KUMUH OLEH ORANG MISKIN DI KOTA SEMARANG

view full text

Kemiskinan sesungguhnya merupakan masalah yang sudah ada sejak lama dan hampir bisa dikatakan akan tetap menjadi "kenyataan abadi" dalam kehidupan manusia. Pengertian kemiskinan sendiri sebagai suatu konsep ilmiah lahir sebagai dampak ikutan dari istilah pembangunan. Kemiskinan dipandang sebagai bagian dari maslah dalam pembangunan, yang keberadaanya ditandai oleh adanya pengangguran dan keterbelakangan, yang kemudian meningkat menjadi ketimpangan.

Studi penelitian penyebaran permukiman kumuh oleh orang miskin di Kota Semarang ini bermaksud untuk memahami karakteristik kemiskinan perkotaan pada permukiman kumuh dan liar (Slums and squatters) di Kota Semarang.

Pendekatan studi ini dilakukan dengan cara menganalisis secara diskriptif-kualitatif pola kehidupan masyarakat miskin dari kondisi fisik lingkungannya, dengan menetapkan variabel-variabel kualitas  kehidupan lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti: kondisi sosial ekonomi masyarakatnya dan kondisi fisik lingkungan yang meliputi ketersediaan prasarana dan sarana lingkungannya.

Pada studi ini ditemukan bahwa kemiskinan perkotaan terlihat dari keterbatasan masyarakat miskin karena tidak memiliki modal yang produktif atau assets; kekurangan gizi, pakaian, tingkat pendidikan rendah, kekurangan transportasi, sumber-sumber keuangan (income) dan kredit yang memadai; tidak mempunyai akses terhadap jaringan (network) kegiatan sosial , ekonomi dan politik yang dapat digunakan untuk mencapai kepentingan bersama.

Sebagai penyebab terjadinya kemiskinan perkotaan pada dasarnya sebagai akibat ketidakseimbangan perekonomian antar daerah, dan hal itu merupakan fenomena ekonomi. Hambatan masyarakat miskin dalam mengakses pelayanan kota, antara lain karena rendahnya pendapatan mereka sehingga tidak memiliki kemampuan untuk membayar pelayanan kota; standard pemerintah untuk pelayanan kota terlalu tinggi; masyarakat miskin tidak bisa eksis, sifat heterogen latar belakang sosial dan kemiskinan menghalangi terbentuknya organisasi kelompok masyarakat, pada akhirnya mereka tidak mungkin untuk menuntut hak jaminan pemenuhan pelayanan dasar perkotaan.

Hasil akhir dari studi ini menyimpulkan bahwa kemiskinan perkotaan identik dengan pemukiman kumuh dan liar, hal itu dapat dilihat dari karakteristik lokasi dan keruangan, karakteristik fisik lingkungan, karakteristik sosial budaya, karakteristik ekonomi, karakteristik hukum (legalitas).

Kata Kunci : Permukiman Kumuh, Orang Miskin

Bidang Penelitian : Engineering and Technology
Tujuan Sosial Ekonomi : Environmental management & other aspects
Sumber Dana : Ditlitabmas
Institusi Sumber Dana :
Peneliti : Mohammad Agung Ridlo,,
Diunggah tanggal : Senin, 2016-05-02