MODEL BAURAN TERINTEGRASI (INTEGRATED MIX MODEL) DALAM MENINGKATKAN PERAN DAN FUNGSI KOPERASI RUKUN TETANGGA (RT) DI KABUPATEN WONOGIRI (SEBUAH UPAYA MENDORONG PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT) TAHUN 1

view full text

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena cukup berkembangnya koperasi RT di Kab. Wonogiri yang dikembangkan dengan pola top down, padahal pola ini sudah dianggap gagal saat pengembangan KUD. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang menentukan efektivitas pemberdayaan (kinerja pemberdayaan). Beberapa faktor strategis yang sudah dilaksanakan seperti pemberdayaan kelembagaan koperasi, peningkatan akses terhadap sumber dana, pemberdayaan sumber daya, pemberdayaan bidang produksi, pengembangan jaringan pemasaran, dan pemberdayaan teknologi dan informasi diteliti secara intensif untuk mengetahui faktor mana saja yang dominan mempengaruhi kinerja pemberdayaan.

Penelitian dilakukan terhadap 156 anggota koperasi RT sampel yang diambil dengan metoda purposive sampling. Data yang diperoleh diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas untuk kemudian dianalisis secara deskriptif dan diskriminan. Analisis deskriptif difokuskan pada kajian mengenai nilai indeks indikator dan variabel penelitian, sedangkan analisis diskriminan diarahkan untuk mengatahui variabel mana yang benar-benar menentukan kinerja pemberdayaan.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pemberdayaan kelembagaan koperasi, akses terhadap sumber-sumber pendanaan, pemberdayaan sumber daya, pemberdayaan bidang produksi telah dilaksanakan di Kab. Wonogiri dan mendapat respon positip dari masyarakat (nilai indeks > 7). Sedangkan pengembangan jaringan pemasaran dan pemberdayaan teknologi dan informasi meskipun program pemberdayaan tersebut telah dilaksanakan, tapi belum sepenuhnya masyarakat di Kab. Wonogiri mengetahui, merasakan atau menikmati pemberdayaan tersebut (nilai indeksantara 4 - 6,99). Meskipun demikian, secara umum pemberdayaan yang dilakukan sudah dianggap efektif. Nilai indeks untuk variabel kinerja pemberdayaan yang tinggi (lebih dari 7) menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam berkoperasi. Kemudian, berdasarkan hasil analisis diskriminan diketahui bahwa kinerja pemberdayaan sangat tergantung pada sikap anggota koperasi RT dalam merespon pemberdayaan kelembagaan, pemberdayaan teknologi dan informasi, dan pengembangan jaringan pemasaran, sementara variabel-variabel yang lain seperti pemberdayaan bidang produksi, peningkatan akses terhadap sumber pendanaan dan pemberdayaan sumber daya koperasi bukanlah variabel yang mempengaruhi kinerja pemberdayaan.

<

Bidang Penelitian : Social Sciences
Tujuan Sosial Ekonomi : Social development and Community services
Sumber Dana : Ditlitabmas
Institusi Sumber Dana :
Peneliti : Hendar,, Moch. Ali Shahab,,
Diunggah tanggal : Senin, 2020-03-16