RINGKASAN

Perkembangan sektor keuangan syariah di Indonesia sangat berkembang pesat, dengan banyak bermunculan dan bertambahnya lembaga keuangan yang berbasis syariah. Keuangan syariah dengan prinsip pemerataan dan prinsip berkeadilan, merupakan prinsip ketahanan keuangan untuk menciptakan kemaslahatan ummat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja Baitul Maal wat Tamwil(BMT), secara khusus untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya fraud pembiayaan di BMT yang merupakan salah satu penyebab tingginya pembiayaan macet. Kemudian menemukan model yang sesuai dengan BMT untuk mencegah terjadinya fraud pembiayaan, sehingga pembiayaan macet dapat dikurangi dan kinerjanya meningkat. Metode untuk penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian ini berupa identifikasi penyebab fraud di BMT dan tabulasi data dalam proses pengolahan data. Data yang terkumpul sebanyak 389 responden, sedangkan data yang dapat diolah sebanyak 288 responden. Penyebaran sebagian besar sudah dilakukan secara merata di lima karisidenan yakni Karisidenan Pati, Semarang, Banyumas, Pekalongan dan Solo Raya. Identifikasi yang dilakukan mengahasilkan bahwa variabel tekanan tidak berpengaruh terhadap fraud. Variabel rasionalitas dan ketidakpastian hukum berpengaruh positif terhadap fraud dan variabel kesempatan dan kemampuan pelaku tidak berpengaruh terhadap terjadinya fraud, tetapi memiliki hubungan yang negatif. Variabel rasionalitas merupakan variable yang paling berpengaruh terhadap fraud. Sedangkan variabel fraud berpengaruh negatif terhadap pengembalian pembiayaan. Berdasarkan temuan penelitian, BMT hendaknya memperkuat penegakan aturan berupa pelaksanaan prosedur standar operasional dan memberlakukan sanksi bagi siapapun yang menyalahgunakan wewenang atau melakukan kecurangan. Adanya lembaga akreditasi sangat diharapkan dari pemerintah, sehingga