DISEMINASI INFORMASI PRODUK KREATIF UKM DI KOTA PEKALONGAN SEBAGAI UPAYA PENGUATAN BRAND EQUITY DALAM RANGKA MENDUKUNG WORLD CREATIVE CITY UNESCO MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI DENGAN PLATFORM ANDROID OS

view full text

RINGKASAN

Dinamika ekonomi kreatif mendorong lahirnya kota kreatif dunia yang diprakarsai oleh UNESCO. Kota-kota yang dipilih oleh UNESCO akan membentuk “the cities creative network” dan menjadi prakarsa kota nominasi lainnya di dunia, dimana sat ini ada 37 kota kreatif di dunia. The Creative City Network diluncurkan oleh UNESCO pada Oktober 2004. Kota-kota yang terpilih masuk dalam jaringan kota kreatif telah melalui seleksi yang ketat setelah mereka mengajukan diri sebagai kota kreatif. UNESCO mengelompokkan kota kreatif ke dalam dua kategori. Kelompok pertama adalah kota-kota yang berbasis kerajinan dan kelompk kedua adalah kota-kota yang berbasis disain (unesco.org). Persyaratan yang dikategorikan, berupa pengembangan infrasturktur kota kreatif dari hulu kehilir termasuk wadah bagi komunitas masyarakat untuk berkreasi. Menindak lanjuti hal ini, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia telah mendaftarkan empat kota kreatif di Indonesia yaitu: Kota Surakarta, Jogjakarta, Bandung dan Pekalongan (Tibunnews, 2013), namun Kota Solo dan Jogya gugur karena tidak bisa memenuhi persyaratan, sedangkan Bandung lolos namun persyaratannya tidak lengkap, sehingga dengan demikian hanya Kota Pekalongan yang masih memiliki peluang lolos sebagai kota kreatif dunia (Antaranews, 2014).

Kota Pekalongan memliki peluang besar sebagai kota kreatif dunia ke-38, Kota Pekalongan dikenal dengan industri batik dengan berbagai desain dan ragam corak khas yang mendunia, Pekalongan adalah satu-satunya kota penyelenggara festival tahunan “Batik Internasional” di Indonesia dan merupakan kota yang memiliki museum batik nasional, dimana berkembang akar industri kreatif berbasis desain yang memiliki basis kerarifan budaya lokal
kuat,
seperti industri: canting batik cap (CBC), industri kain tenun 3D, industri konveksi dan fasion, maupun industri kerajinan kreatif tenun kertas dengan kulitas ekspor, yang kesemuanya merupakan konsep kategori penilaian UNESCO dlam bidang kerajinan dan desain kreatif. Sistem Inovasi Daerah yang dikembangkan oleh Diskominfo Kota Pekalongan memiliki tanggung jawab yang luas dalam mengembangkan kerangka kerja bagi inovasi teknologi yang mampu memberikan dukungan nyata bagi industri kreatif di Pekalongan. Namun diseminasi informasi kreatif belum optimal terpublikas

Bidang Penelitian : Social Sciences
Tujuan Sosial Ekonomi : Economic Framework
Sumber Dana :
Institusi Sumber Dana :
Peneliti : Iwan Hermawan, S.kom, MT , Dr. Sartono, SE, M.Si, Nunung Ghoniyah,,
Diunggah tanggal : Jumat, 2020-06-26