PENGARUH AIR KELAPA MUDA TERHADAP PETANDA INFLAMASI (STUDI EKSPERIMEN TERHADAP KADAR CRP DAN IL-6 PADA MAHASISWA PEROKOK AKTIF DI UNISSULA)

view full text

Merokok merupakan salah satu faktor gaya hidup utama yang mempengaruhi kesehatan manusia. Asap rokok mengandung sekitar 1015-1017 oksidan atau radikal bebas dan sekitar 4700 bahan kimia yang berbahaya, mengandung banyak radikal bebas dan oksidan dan dikaitkan dengan peningkatan stres oksidatif, peningkatan produk peroksidasi lipid, berkurangnya kadar antioksidan serta peningkatan risiko beberapa penyakit kronis. Tingginya radikal bebas dapat memicu munculnya Reactive Oxygen Species (ROS). Kondisi ini dapat berpengaruh pada mediator inflamasi pada tubuh, dan memicu proses inflamasi dengan produksi sitokin interleukin-6 (IL-6) dan peningkatan kadar protein C-reaktif (CRP). Pada perokok aktif, CRP dapat digunakan sebagai alat untuk memantau adanya risiko komplikasi penyakit kardiovaskuler. Air kelapa muda memiliki efek terapeutik, menangkal radikal radikal bebas, mengandung mineral, vitamin, antioksidan dan asam amino.Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh air kelapa muda terhadap petanda inflamasi pada mahasiswa perokok aktif di Unissula dengan mengukur kadar CRP dan IL-6. Desain yang digunakan eksperimental dengan rancangan post test only control group design . Variabel bebas pemberian air kelapa muda, sedangkan variabel terikat kadar CRP dan IL-6. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa perokok aktif yang sedang menjalani studi di Unissula. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang dihitung berdasarkan rumus besar sampel. Pengambilan sampel dilakukan di Unissula dan pengukuran kadar CRP dan IL-6 di PAU Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Jumlah sampel 30 yang dibagi ke dalam 3 kelompok secara random. Kelompok I: mahasiswa perokok aktif diberi air putih (kontrol), kelompok II: mahasiswa perokok aktif+air kelapa muda 450 mL/hari/orang dan kelompok III: mahasiswa perokok aktif diberi vitamin C dosis 100 mg/hari/orang. Perlakuan diberikan selama 30 hari. Tahun I: pengukuran kadar CRP, melalui tahap: sampel diambil dari darah vena responden, dibuat serum, dikirim ke PAU yogyakarta untuk diukur kadar CRP (pre-test), responden diberi perlakuan selama 30 hari berdasarkan kelompoknya dan kemudian diambil darah lagi untuk diukur kadar CRP (postest). Hasil penelitian dibuat buku ajar. Tahun II: pengukuran kadar IL-1, melalui tahap: sampel diambil dari darah vena responden, dibuat serum, dikirim ke PAU yogyakarta untuk diukur kadar IL-6 (pre-test), responden diberi perlakuan selama 30 hari berdasarkan kelompoknya dan kemudian diambil darah lagi untuk diukur kadar IL-6 (postest). Hasil penelitia

Bidang Penelitian : Medical Sciences
Tujuan Sosial Ekonomi :
Sumber Dana : Non-Ditlitabmas (Dalam Negeri)
Institusi Sumber Dana :
Peneliti : Siti Thomas Zulaikhah,, Sampurna,, M.Ulil Fuad,
Diunggah tanggal : Minggu, 2020-08-30