Sebanyak 55 pasien gangguan jiwa di Kelurahan Bandarharjo dirawat oleh keluargasesuai kemampuan yang dimiliki. Selain merawat pasien, keluarga juga merawat anggota keluarga yang lain dan tetap bekerja untuk menhidupi keluarga. Kondisi pasien tersebut menjadi beban bagi keluarga dalam memberikan perawatandan menimbulkan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengankemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif quasi eksperiment pre and post test without control group. Hasil penelitian ini didapatkan karakteristik responden sebagian besar berusia 44-55 tahun sebanyak 21 responden (38,2%), pendidikan terbanyak lulus SD yaitu 25 responden (45,4%) dan pekerjaan terbanyak buruh yaitu 27 responden (49,1%).Tingkat kecemasan responden terbanyak adalahsedang yaitu 20 responden (36,4%). Kemampuan kognitif responden terbesar tidak tahu sebanyak 33 responden (60%) dan kemampuan psikomotor dalam merawat anggota keluarga cukup sebanyak 31 responden (56,4). Menggunakan uji Marginal homogeinity didapatkan p value 0,029 (< 0,05) yang berarti ada hubungan antara tingkat cemas dengan kemampuan merawat anggota keluarga keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
KataKuncKata kunci :
-->