Sari: Pada kurikulum 2013 proses penilaian berubah dari penilaian berbasis output menjadi penilaian berbasis proses dan output. Aspek penilaian juga berubah menjadi penilaian proses, keterampilan, dan pengetahuan. Perubahan ini mengindikasikan bahwa potensi peserta didik merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Salah satu sarana yang bisa digunakan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik adalah bermain drama. Dalam bermain drama siswa berlatih mengolah semua potensi yang dimiliki mulai dari mengolah vokal atau suara, mengolah tubuh atau gerak, mengolah kecerdasan, mengolah daya ingat, sampai mengolah rasa atau jiwa. Untuk memerankan tokoh lain diperlukan keahlian khusus agar ekspresi yang muncul benar-benar tampak wajar, tidak kurang dan tidak lebih. Salah satu teknik latihan yang bisa dilakukan adalah teknik observasi. Agar siswa lebih menghargai kebudayaannya, maka drama yang dimainkan harus bermuatan nilai-nilai kearifan lokal.