Proses pembuatan barang dan jasa memerlukan transformasi dari sumber daya menjadi barang dan jasa. Semakin efisien suatu industri melakukan perubahan maka akan menjadi semakin produktif dan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dihasiokan menjadi lebih tinggi. Produktivitas adalah perbandingan antara output (barang atau jasa) dibagi dengan input (sumber daya seperti tenaga kerja dan modal). Meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan efisiensi. PT Fumira � Semarang yang merupakan salah satu produsen lembaran tipis baja berlapis seng, sangat memperhatikan hal yang terkait dengan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya di segala departemen, terutama departemen produksinya. Terdapat 3 line produksi dalam departemen produksi, yaitu line 1 (sheet to sheet), line 2 (coil to coil), dan line 3 (colour line). Diperlukan suatu metode yang tepat untuk melakukan perhitungan efisiensi dari sejumlah unit kerja yang ada. Metode tersebut adalah Data Envelopment Analysis (DEA). DEA dapat digunakan untuk mengevaluasi efisiensi (produktivitas) ruang lingkup unit kerja yang berbeda-beda, mulai dari level unit kerja yang paling mikro (individual atau kelompok kerja) sampai ke level unit kerja yang makro yaitu negara. Dalam DEA efisiensi dinyatakan sebagai rasio antara total output tertimbang dan input tertimbang. Dari ketiga line yang dianalisa, yaitu linee 1 (line sheet to sheet), line 2 ), line (coil to coil), dan line 3 (line colour line), ternyata line 1 relatif tidak efisien bila dibandingkan dengan line 2 dan 3, karena mempunyai skor efisiensi sebesar 0,9773. Hal ini menunjukkan bahwa pada line 1 tidak terjadi minimasi input untuk menghasilkan output maksimal.