Pada suatu perusahaan perlindungan terhadap aset perusahaan termasuk termasuk tenaga kerja sebagai aset yang paling berharga mulai dibicarakan berbagai kalangan untuk dapat ditetapkan secara internasional sebagai suatu persyaratan perdagangan bebas. Berkembangnya wawasan tentang hak asasi manusia, demokrasi persamaan gender dan lingkungan ikut mewarnai proses globalisasi, sehingga turut membuktikan bahwa jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan menjadi tuntutan utama dunia usaha menggeser tuntutan jaminan social dan kesejahteraan pekerja. MIK (metode Ijin Kerja) adalah suatu cara untuk mendapatkan suatu akses ke area kerja pada suatu perusahaan. Metode ini dimaksudkan untuk menjaga keselamatan dan menghindari terjadinya kecelakaan pada waktu memasuki dan bekerja pada area kerja suatu perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif dan analisis kuantitatif dan dilengkapi dengan risk score calculator. Pengambilan data berdasarkan pada jumlah kecelakaan kerja, jumlah hari hilang akibat kecelakaan kerja, dan jumlah kerja karyawan produksi. Dengan pengukuran tingkat kecelakaan diharapkan dapat mengontrol penyebab terjadinya kecelakaan kerja, sehingga diharapkan dengan mengevaluasi sumber kecelakaan dapat mengontrol tingkat kecelakaan kerja pada perusahaan. Penggunaan MIK pada masing-masing pekerjaan proyek dapat diketahui lamanya hari kerja maupun jenis pekerjaan yang akan dilakukan sehingga perusahaan dapat melakukan kontrol penggunaan APD maupun tingkat resiko pada proyek sehingga diharapkan target zero accident akan terpenuhi. Dengan pengontrolan pekerjaan proyek diharapkan dapat membantu perusahaan untuk koordinisi antar masing-masing departemen maupun pada proses produksi perusahaan sehingga memudahkan perusahaan melaksanakan penjadwalan dengan proyek lain dan pada proses produksi di perusahaan.