Tujuan : Mendapatkan gambaran luaran persalinan sungsang di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2013.
Metode : Penelitian deskriptif retrospektif dan analytical work, pada 283 kehamilan dengan letak sungsang yang melahirkan di RSUP Dr. Kariadi Semarang di tahun 2013, dibagi menjadi persalinan pervaginam 129 subyek dan bedah sesar 154 subyek. Data diambil dari rekam medik pasien yang meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, pembiayaan, usia kehamilan, paritas, hemoglobin (Hb), riwayat ANC, status dan asal rujukan, jenis persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, ketuban pecah dini, mortalitas neonatus, mortalitas dan morbiditas maternal.
Hasil : Persalinan sungsang pervaginam memiliki risiko 5,16 kali lebih besar terjadi perdarahan post partum dan 5,32 kali lebih besar skor apgar menit ke–5 kurang dari tujuh dibanding persalinan sungsang bedah sesar. Persalinan sungsang pervaginam memiliki risiko kematian neonatus dini 3,85 kali lebih besar ketimbang persalinan sungsang bedah sesar (p=0,015; OR=3,85; IK 95% 1,21–12,23). Nulipara memiliki resiko 8,15 kali lebih besar terjadi kematian neonatal dini dibanding multipara.
Simpulan : Persalinan sungsang pervaginam memiliki risiko lebih besar dibandingkan bedah sesar. Bedah sesar menawarkan hasil luaran yang lebih baik dibanding pervaginam dalam hal perdarahan post partum sementara kejadian asfiksia dan kematian neonatus dini tidak dipengaruhi oleh jenis persalinan.