Pendahuluan: Pemberian MSG dapat menurunkan jumlah sel sertoli dan sel leydig. Propolis, bahan yang dikumpulkan oleh lebah madu merupakan antioksidan kuat, mampu bertindak sebagai non-enzymatic radical scavenger. Belum jelas apakah propolis dapat memproteksi spermatozoa akibat serangan ROS yang diinduksi oleh MSG. Metode: Post Test Control Group Design dengan sampel 25 tikus jantan galur Wistar umur 90 hari, berat badan ± 200 gram, dibagi menjadi 5 group secara random. Setclah satu minggu aklimatisasi, treatment diberikan dua kali sehari selam 30 hari. Hari ke 31, cauda epididimis sampai ampula vas deferens dipotong, ditampung dalam galas ukur yang berisi garam fisiologis. Konsentrasi dan morfologi spermatozoa diperiksa sesuai standard WHO. Hasil: Hasil analisis anova menunjukkan ada perbedaan bermakna di antara group (p=0.000). Analisis Post Hoct menunjukkan, konsentrasi spermatozoa pada propolis 9 dan 18 mg, tidak berbeda bermakna dibanding aquadest (p=1.000; 0.780), propolis 27 mg berbeda bermakna dibanding aquadest (p= 0.006). Konsentrasi spermatozoa propolis 27 mg berbeda bennakna dibanding propolis 9 mg, tidak ada perbedaan dibanding propolis 18 mg (p = 0.073). Morfologi normal spermatozoa pada propolis 9, 18. dan 27 mg, tidak berbeda betmakna dibanding aquadest (p = 0.079; 0.551; 0.279). Dibanding propolis 9 mg, morfologi normal spermatozoa propolis 18, dan 27 mg berbeda bermakna (p = 0.014; 0.004), antara propol is 18 mg dengan propolis 27 mg tidak berbeda bermakna (p = 0.985). Kesimpulan: Pemberian propolis dengan dosis 9, 18, dan 27 mg pentad selama 30 hari mampu meningkatkan konsentrasi dan persentese normal spermatozoa pada tikus yang diinduksi dengan MSG.
Keyword: MSG, propolis, spermatozoa.