PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP FUNGSI REPRODUKSI PRIA

view full text

Implementasi iptek, selain memberi dampak pada peningkatan kesejahteraan manusia. juga menyumbangkan berbagai bahan buangan berbahaya termasuk environmental endocrine disruptors (FED). Peningkatan konsentrasi EED melebihi nilai ambang batas tentu sangat menurunkan kualitas lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan secara umum atau secara khusus pada fungsi reproduksi pria. EED meliputi pestisida, detergent, logam berat, plasticizer, dan berbagai metabolit yang berasal dari tanaman. Pengaruh EED terhadap fungsi reproduksi pria dapat mengakibatkan infertilitas dan kelainan alat reproduksi. Pengaruh tersebut dilakukan melalui pengacauan aktivitas hormon dan kerusakan berbagai set dalam testis. Kekacauan hormon berlangsung melalui 3 mekanisme: 1. Bersifat agonist atau antagonist; 2. Mengacaukan produksi, transport, metabolisme, dan sekresi hormon; 3. Mengacaukan fungsi reseptor hormon. Berbagai studi pada tikus jantan menunjukkan bahwa toksikan pestisida mampu mengacaukan perkembangan seksual dan onset pubertal melalui penghambatan sintesis dan aktivitas androgen. Limbah pembuangan yang berasal dari penggemukan ternak terbukti mengandung 17 β-trenbolone yang bersifat antiandrogenik. Selain bersifat antiandrogenik pemaparan EED pada tikus jantan pada peripubertal terbukti dapat mengakibatkan perlambatan maturasi puhertas, mengurangi kelenjar seks assesori dan pertumbuhan epididimis. EED juga terbukti menghambat spermatogenesis melalui perusakan blood testis barrier dan menyebabkan kerusakan berbagai sel seperti sel germinal, set Leydig, sel perituhuler, bahkan set Sertoli.

Kategori :
Nama Jurnal : Majalah Andrologi Indonesia The Journal of the Indonesian Socienty of Andrology MAI No.34 Th.7 Juni 2010 ISSN 0125 - 429 X
ISSN :
Volume :
Nomor :
Halaman : s/d
Tahun : 2010
Peneliti : Taufiq R. Nasihun,,
Diunggah Tanggal : Senin, 2013-09-23